Senin, 03 Oktober 2016

Sistem Informasi Manajemen

KONSEP INFORMASI

A.    LATAR BELAKANG

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat dirasakan akibatnya pada tindakan atau keputusan saat ini atau yang akan datang.
Informasi berasal dari data yang mentah kemudian di olah dengan metode dan prosedur tertentu sehingga mengahasilkan informasi yang dapat digunakan untuk si penerima, dengan olahan data yang telah diproses itulah informasi ini berguna dan mempunyai bagi penerima, penggunaan informasi yang berguna untuk tindakan ini memberikan penerima pilihan untuk dapat membuat keputusan atau tindakan yang dapat dilakukan segera atau bahkan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang.
Pengambilan tindakan yang dilakukan ini dapat bersifat lebih akurat dengan adanya data yang diperoleh kemudian di proses atau di kelola ini bersumber dari data yang berkualitas baik dan dapat dipertanggung jawabkan.
Dengan adanya output atau keluaran informasi yang berasal dari data yang baik menjadikan pengambilan keputusan lebih objektif.
Adanya pengolahan data yang bersumber dari data yang berkualitas baik adalah faktor untuk menentukan menghasilkan informasi yang berkualitas, berkualitasnya informasi yang dihasilkan dapat tergantung dari akurat, tepat waktu dan relevan.
Informasi dalam kebutuhannya untuk saat ini dapat disajikan dengan berdasarkan jenis dari informasi tersebut, tingkatan komunikasi informasi dan lain-lain. Terdapat cara-cara untuk meringkas informasi yang dapat dilakukan, dengan tujuan untuk lebih memudahkan penerima informasi setelah menerima informasi yang disajikan.
Dan bagi perusahaan, informasi ini sangat penting untuk bisa mendukung kelangsungan perkembangan perusahaan, apabila informasi yang disajikan dalam perusahaan tersebut mengalami kesalahan atau ketidaksesuaian maka dapat mengganggu kemampuan perusahaan dalam menjaga perusahaan. Untuk itu, diharapkan informasi yang berkualitas sajalah yang disajikan dalam laporan-laporan pertanggungjawaban. Informasi yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dalam perusahaan secara objektif dan dapat menghasilkan keputusan atau kebijakan yang tepat dalam kelanjutannya.
Jadi, Informasi adalah keterangan, pemberitahuan, atau berita serta dapat bersifat menambah pengetahuan atau wawasan seseorang. Isi dari berita yang disajikan adalah merupakan informasi. Informasi memiliki banyak jenisnya. Dapat berdasarkan fungsi, format penyajian, lokasi peristiwa, bidang kehidupan.
Dalam pembahasan dibawah ini akan dijelaskan konsep informasi yang berisikan informasi definisi informasi menurut para ahli, kualitas informasi, jenis-jenis informasi, siklus informasi, sumber informasi yaitu data, tingkatan komunikasi informasi, umur informasi, manajemen sumber daya informasi, sistem pelaporan informasi, terdapat pula cara meringkas informasi, serta jenis-jenis laporan yang dihasilkan berdasarkan macamnya dari informasi yang berkualitas tersebut.
Tujuannya adalah untuk mengetahui konsep informasi yang berasal dari pengelolaan data yang berkualitas, sehingga menghasilkan informasi yang berkualitas, serta hasil akhir dari informasi yang berupa laporan-laporan yang di sajikan yang berguna untuk pengambilan keputusan baik saat ini maupun yang akan datang dengan objektif karena informasi yang disajikan dalam laporan sudah mengalami peringkasan supaya tidak terjadi gangguan dengan adanya informasi yang tidak bermanfaat dalam penyajiannya. Selain itu, untuk mengatahui dengan jelas definisi informasi yang dikemukakan para ahli, untuk mengetahui kualitas informasi, mengetahui jenis-jenis informasi, mengetahui siklus informasi serta untuk mengetahui sistem pelaporan informasi.
Sehingga dalam pembahasan dibawah ini akan meliputi informasi yang didefinisakan oleh para ahli, terdapat kualitas informasi, jenis-jenis informasi yang disajikan, adanya siklus informasi, serta sistem pelaporan informasi.

B.     IDENTIFIKASI MASALAH
1.      Apa saja definisi yang dikemukakan oleh para ahli
2.      Apa saja yang menjadi syarat informasi berkualitas
3.      Apa saja jenis-jenis informasi yang berkualitas
4.      Bagaimana terjadinya siklus informasi
5.      Apa saja sistem pelaporan informasi


















C.    PEMBAHASAN

1.      Pengertian Informasi Menurut Para Ahli Definisi
Pengertian Informasi Menurut Para Ahli
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian (meningkatkan pengetahuan) Informasi menjadi penting, karena berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi obyektif perusahaannya. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode atau pun cara – cara tertentu.
Pengertian Informasi Menurut Raymond Mc.leod   Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat  ini atau mendatang .
Pengertian Informasi Menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Pengertian Informasi Menurut Jogiyanto HM., (1999: 692), “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”
Abdul Kadir (2002: 31); McFadden dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.
Pengertian Informasi Menurut George H. Bodnar, (2000: 1), “Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”
Pengertian Informasi Menurut Lani Sidharta (1995: 28), “Informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”
Pengertian Informasi Menurut Anton M. Meliono (1990: 331), “Informasi adalah data yang telah diproses untuk suatu tujuan tertentu. Tujuan tersebut adalah untuk menghasilkan sebuah keputusan”
Pengertian Informasi Menurut Gordon B. Davis (1991: 28), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”
Dan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian / penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya  (Wikipedia - Indonesia).
Secara umum informasi dapat didefinisikan  sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Definisi Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat dirasakan akibatnya pada tindakan atau keputusan saat ini atau yang akan datang.
2.      Kualitas Informasi
Kualitas informasi ditentukan oleh bagaimana informasi tersebut dapat memotivasi tindakan manusia dan memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan yang efektif.

Untuk itu kualitas informasi dapat dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut :
a.       Keakuratan dan teruji kebenarannya
Akurasi dari informasi menyatakan derajat informasi tersebut bebas dari kesalahan dan juga tidak menyesatkan.
b.      Kelengkapan / Kesempurnaan informasi
Informasi yang akurat dan dapat dibuktikan belum tentu menceritakan keseluruhannya secara lengkap. Kualitas informasi yang berhubungan dengan kelengkapan informasi ini yaitu menunjukkan seberapa banyak informasi tersebut memiliki hal-hal yang tidak ada atau hilang. Serta disajikan dengan lengkap tanpa pengurangan, penambahan, dan pengubahan.
c.       Ketepatan waktu
Ketepatan waktu dari informasi menunjukkan sensivitas informasi terhadap waktu karena berkaitan dengan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan.
d.      Relevansi informasi
Informasi yang relevan merupakan informasi yang dapat digunakan dengan tepat sebagai masukan dan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan.
e.       Mudah dan murah
Apabila cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka orang menjadi tidak minat untuk memperolehnya atau akan mencari alternatif substitusinya. (Budi Sutedjo Dharma Oetomo, 2001 : 16 – 17)
Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu sebagai berikut :
a.       Akurat
Berarti informasi ini harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
b.      Tepat pada waktunya
Berarti informasi yang diterima tidak boleh terlambat.
c.       Relevan
Berarti informasi ini mempunyai manfaat dari pemakainya.
Serta Burch & Grudnitski (1989 : 6) menyebutkan adanya tiga pilar utama yang menentukan kualitas informasi, yaitu: Akurat, Tepat waktu dan Relevan.
Contoh dari informasi adalah ada fakta bahwa seorang nasabah menabung di bank, datanya ada pada slip tabungan atau rekaman komputer. Bila semua data uang tabungan yang ada dalam periode tertentu dijumlahkan (diolah), maka jumlah hasilnya disebut informasi.
3.      Jenis-Jenis Informasi 
a.       Informasi berdasarkan fungsi  
Adalah informasi berdasarkan materi dan kegunaan informasi. Antara lain adalah
ü  Informasi yang menambah pengetahuan
Misalnya : peristiwa-peristiwa bencana alam, pembangunan daerah, kegiatan selebritis, dan sebagainya.
ü  Informasi yang mengajari pembaca (Informasi edukatif)
Misalnya : tulisan teknik belajar yang jitu, tips berbicara di depan umum, cara jitu menjadi programmer komputer, dan sebagainya. 
b.      Informasi berdasarkan format penyajian 
Adalah informasi berdasarkan bentuk penyajian informasi. Antara lain berupa foto, karikatur, lukisan abstrak, dan tulisan teks. 
c.       Informasi berdasarkan lokasi peristiwa 
Adalah informasi berdasarkan lokasi peristiwa berlangsung, yaitu informasi dari dalam negeri dan informasi dari luar negeri. 
d.      Informasi berdasarkan bidang kehidupan 
Adalah informasi berdasarkan bidang-bidang kehidupan yang ada, misalnya pendidikan, olahraga, musik, sastra, budaya, dan iptek.
4.      Siklus Informasi
Secara umum informasi seperti yang sudah di jelaskan di atas bahwa dapat didefinisikan  sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.  Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyak, gambar, dan sebagainya.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Data adalah fakta-fakta mentah yang harus dikelola untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki arti bagi suatu organisasi atau perusahaan. Data terdiri atas fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai atau fakta mentah yang belum diolah.
            Data terbagi menjadi berdasarkan :
1.      Macam
Data yang terbagi berdasarkan macamnya dapat terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
a.       Data internal
Data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
b.      Data Eksternal
Data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya
2.      Jenis
a.       Data Kuantitatif
Data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Contohnya adalah jumlah pembeli buah pada pasar segar, tinggi badan siswa kelas 3 IPA 2, dan lain-lain.
b.      Data Kualitatif
Data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan.


Komunikasi informasi dapat dilihat dari tiga tingkatan, yaitu sebagai berikut :
1.      Tingkatan teknik, misalkan bagaimana kaakuratan informasi yang dikirimkan?
2.      Tingkatan semantik (presentasi), misalkan bagaimana ketepatan suatu simbol dapat menyampaikan arti yang dimaksudkan?
3.      Tingkatan efektivitas (Kualitas), misalkan bagaimana pantasnya jika suatu pesan digunakan sebagai motivator dari tindakan manusia?
Terdapat teori informasi matematis yang dikembangkan oleh Norbert Weiner, seorang ahli matematika. Menurut Weiner, setiap organisme disatukan oleh kepemilikan alat-alat untuk penguasaan, penggunaan, penyimpanan dan pengiriman dari informasi.
a.       Model dari sistem komunikasi
Pemancar mengirim data dalam bentuk kode untuk dikirim melalui suatu saluran ke penerima. Pesan yang datang dari sumber ke pemancar biasanya berupa sandi (melalui encoder) sehingga ia dapat dikirimkan kembali melalui saluran komunikasi dan pesan tersebut harus diterjemahkan kembali (melalui decoder) agar dapat dimengerti oleh di penerima. Saluran tersebut tidak selalu dapat mengirimkan sandi pesan tersebut dengan sempurna karena adanya gangguan dan distorsi. Distorsi disebabkan oleh operasi yang diketahui (bahkan disengaja) dan dapat dikoreksi dengan operasi yang berlawanan. Gangguan merupakan interferensi random dan tak terduga.
b.      Pengurangan ketidakpastian
Informasi akan mengurangi ketidakpastian si penerima tidak akan mengetahui apa isi pesan tersebut sebelum pesan diterima. Informasi yang sebagian akan mengurangi ketidakpastian tetapi tidak dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut.

c.       Redundancy
Redundancy akan mengurangi efisiensi dari tramisi karena lebih banyak sandi yang dikirimkan daripada yang benar-benar dibutuhkan pesan tersebut. Tetapi kadangkala redundancy diperlukann untuk mengontrol kesalahan. Suatu pesan tidak dapat diterima sesuai dengan yang dikirimkan karena adanya gangguan pada saluran komunikasi. Tranmisi dari data yang redudant memungkinkan penerima untuk memeriksa apakah pesan yang diterima sudah benar atau belum dan dapat mengkonstruksikan kembali pesan aslinya. Misalkan suatu pesan yang sebagian tercampur dengan gangguan sehingga yang dapat diterima oleh penerima adalah (karakter yang tidak dapat ditentukan ditulis dengan *): H*R KEM**DE*A*N R* 1* AGU*I** 1*45
Redundancy dalam pengkodean dapat dihitung sebagai presentase dari kemampuan pengkodean informasi yang tidak digunakan.
In
R = 1 – —-
Im
Dimana :  In = kapasitas informasi yang dibutuhkan
Im = kapasitas informasi dari kode
Nilai informasi yang berhubungan dengan keputusan
Nilai informasi yang berhubungan dengan pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai nilai dari perubahan dari tingkah laku keputusan yang disebabkan oleh informasi dikurangi pengorbanan atau biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.


Umur informasi
Ada dua tipe data yang disajikan dalam laporan periodik, yaitu:
a.       Data kondisi
Yaitu data yang menggambarkan kondisi pada suatu waktu tertentu, misalkan akhir periode tanggal 31 Desember. Contohnya ialah kondisi persediaan pada tanggal tanggal 31 Desember 1994 yang disajikan di dalam neraca.
b.      Data operasi
Yaitu data yang menggambarkan perubahan selama suatu periode tertentu. Contohnya ialah persediaan yang digunakan selama sebulan.
Interval informasi (i) ialah interval antar laporan. Untuk laporan bulanan interval informasinya ialah satu bulan.
Waktu proses (p) atau processing delay merupakan waktu proses antara akhir dari interval informasi dan terbitnya laporan.
Umur informasi dapat dihitung sebagai berikut :

Informasi Kondisi
Informasi Operasi
Umur Informasi maksimum
i  +  p
1 1/2 i + p
Umur informasi rata-rata
½ i + p
i + p
Umur informasi minimum
P
½ i + p

Manajemen Sumber Daya Informasi
Manajemen sumber Daya Informasi ( Information Resource Management atau IRM ) merupakan suatu konsep, ide dan suatu perspektif yang mengusulkan untuk memusatkan perhatian pada informasi yang diproduksi oleh suatu sistem manajemen sumber daya informasi dapat didefinisikan sebagai suatu konsep yang menyatakan bahwa informasi adalah sumber daya yang berharga dan harus dikelola seperti sumber daya yang lain yaitu uang, material dan manusia.
Manajemen Sumber Daya Informasi mempunyai tujuan global dan tujuan fundamental. Tujuan global ialah untuk menambah nilai organisasi atau perusahaan melalui sistem informasi manajemen yang bijaksana. Sedangkan tujuan fundamentalnya ialah untuk mendapatkan informasi yang benar bagi pengambil keputusan pada waktu dan bentuk yang tepat.
5.      Sistem pelaporan informasi
Laporan-laporan ini harus dirancang untuk memenuhi beberapa prinsip pelaporan tertentu yaitu antara lain:
a.       Laporan-laporan seharusnya dapat menampilkan dengan jelas atau menekankan pada informasi yang penting karena tidak seharusnya seorang pengambil keputusan membuang-buang waktu hanya untuk mencari beberapa informasi penting dari laporan-laporan yang banyak jumlahnya.
b.      Laporan-laporan seharusnya dibuat sesederhana mungkin sehingga dapat mengkomunikasikan informasi secara cepat
c.       Rincian  pendukung yang bersifat lebih umum harus tersedia, tetapi tidak perlu diberikan sebagai laporan utama.
d.      Sistem pelaporan manajerial harus selalu dalam keadaan transisi karena lingkungan berubah secara dinamis
e.       Ada beberapa laporan yang harus dibuat formatnya sedemikian sehingga dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan.
f.       Sistem Informasi harus dibuat agar dapat melaporkan sebab-sebab dari suatu kinerja tertentu.
Pada laporan-laporan manajerial tingkatan operasi dan tingkatan pengawasan, seringkali diperlukan informasi yang rinci.
Cara untuk meringkas informasi, yaitu:
a.       Agregasi
Merupakan pengkombinasian sederhana dari informasi yang mempunyai katagori yang sama pada suatu daerah / bagian atau antar daerah / bagian dari suatu sistem atau organisasi.
b.      Pemadatan
Merupakan bentuk lain dari peringkasan dimana data yang dianggap tidak perlu untuk kepentingan si penerima informasi harus dihilangkan.
c.       Statistik
Seringkali diperlukan untuk laporan-laporan bisnis. Data transaksi yang rinci dan banyak jumlahnya dapat diubah menjadi indikator statistik.
d.      Deskripsi narasi secara verbal atau tertulis
Merupakan cara untuk meringkas informasi. Laporan verbal merupakan cara yang efisien untuk berkomunikasi, tetapi seringkali terjadi adanya informasu yang kurang tepat dan kurang lengkap jika dilihat dari sudut komunikasi informasi.
Jenis-jenis laporan berdasarkan cara presentasinya :
a.       Laporan dalam bentuk deskripsi narasi.
Seringkali digunakan jika infomasi yang harus ditampilkan subyektif dan kualitatif.
b.      Pernyataan keuangan
Merupakan ringkasan dari aktivitas-aktivitas keuangan yang dinyatakan dalam bentuk tabel.

c.       Laporan dalam bentuk tabel
Digunakan pada laporan-laporan dari dara yang banyak dan membutuhkan gambaran yang jelas mengenai nilai-nilai yang dibandingkan.
d.      Gambar
Merupakan penggambaran dari data yang sangat efektif jika informasi yang dibutuhkan hanya merupakan gambarn umum dari data.
e.       Grafik
Merupakan data yang dikonversikan ke dalam bentuk gambar.
Jenis-jenis laporan berdasarkan macamnya, yaitu :
a.       Laporan Periodik
Laporan Periodik merupakan laporan yang diberikan pada suatu perioda tertentu yang telah terjadwal. Laporan-laporan tersebut dapat dikeluarkan harian, mingguan, bulanan, triwulanan, tahunan atau periode tertentu lainnya.
b.      Laporan Indikator Kunci
Laporan Indikator kunci adalah variasi dari laporan periodik. Laporan ini memberikan statistik dari aspek-aspek kritis tertentu dari suatu operasi pada interval yang pendek agar dapat dilakukan reaksi atau tindakan yang cepat terhadap adanya masalah-masalah atau kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.
c.       Laporan berdasarkan Panggilan (On-Call Report)
Laporan berdasarkan panggilan merupakan laporan yang dapat diminta jika diperlukan. Laporan ini dapat diambil dari bentuk laoran periodik yang ada, hanya saja waktunya tidak sesuai dengan periode laporan.


d.      Laporan Khusus
Laporan ini merupakan laporan yang tidak terjadwal dan biasanya dibuat jika organisasi menghadapi suatu permasalahan yang tidak terduga.
e.       Laporan Penyimpangan (Exception Reports)
Prinsip laporan penyimpangan ini ialah informasi-informasi yang akan menjadi perhatian pengambil keputusan saja yang akan dilaporkan.



















D.    KESIMPULAN
Berdasarkan identifikasi masalah maka dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Definisi dari informasi menurut para ahli adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna untuk pengambilan keputusan baik untuk saat ini dan yang akan datang, baik berbentuk pemberitahuan, ataupun berita. Informasi tersebut berguna bagi penerima untuk dapat mengambil kebijakan atau keputusan yang tepat dengan adanya informasi yang berkualitas.
2.      Kualitas informasi selalu di pertanyakan keakuratannya. Untuk itu, dengan adanya unsur-unsur / syarat-syarat informasi seperti teruji kebenarannya, kesempurnaan informasi tersebut, ketepatan waktu, adanya relevansi informasi, serta mudah dan murah maka sudah dapat memenuhi syarat untuk menjadikan informasi tersebut menjadi informasi yang berkualitas.
3.      Jenis-jenis informasi yang disajikan dapat berdasarkan fungsi yaitu menambah pengetahuan dan adanya edukasi bagi penerimanya, dapat berdasarkan format penyajian, lokasi peristiwa baik dalam negeri maupun luar negeri, serta jenisnya juga dapat berdasarkan bidang kehidupan.
4.      Informasi yang berkualitas merupakan keluaran dari data yang berkualitas yang diproses, ini merupakan siklus informasi. Siklus ini merupakan penggambaran dari informasi yang dimulai dari data yang belum diolah / dikelola, kemudian di proses atau dikelola atau di olah dan akhirnya sampai pada keluaran data tersebut yaitu berupa informasi. Itulah siklus informasi. Dalam siklus informasi dapat juga diketahui komunikasi informasi, nilai informasi yang berhubungan dengan keputusan, adanya umur informasi, serta menejemen sumber daya informasi.
5.      Dalam sistem pelaporan informasi, dapat disimpulkan bahwa laporan yang disajikan itu memenuhi unsur-unsur kesederhanaan. Untuk mendapatkan unsur tersebut, dilakukan cara untuk meringkas informasi yang disajikan, untuk lebih memudahkannya dapat dilakukan dengan cara agregasi, pemadatan, statistik, deskripsi narasi secara verbal atau tertulis. Informasi yang telah diringkas dapat disajikan untuk berbagai jenis laporan, baik berdasarkan cara presentasinya maupun berdasarkan macamnya. Semua itu dilakukan untuk mendapatkan memudahkan informasi yang berkualitas setelah data yang berkualitas di proses sehingga dapat menyediakan laporan dengan tidak adanya informasi yang bersifat mengganggu karena tidak berkualitas.

















E.     DAFTAR PUSTAKA









Tidak ada komentar:

Posting Komentar