KONSEP INFORMASI
A.
LATAR BELAKANG
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang mempunyai
arti bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat dirasakan
akibatnya pada tindakan atau keputusan saat ini atau yang akan datang.
Informasi berasal dari data yang mentah kemudian di olah dengan metode
dan prosedur tertentu sehingga mengahasilkan informasi yang dapat digunakan
untuk si penerima, dengan olahan data yang telah diproses itulah informasi ini
berguna dan mempunyai bagi penerima, penggunaan informasi yang berguna untuk
tindakan ini memberikan penerima pilihan untuk dapat membuat keputusan atau
tindakan yang dapat dilakukan segera atau bahkan yang akan dilakukan di waktu
yang akan datang.
Pengambilan tindakan yang dilakukan ini dapat bersifat lebih akurat
dengan adanya data yang diperoleh kemudian di proses atau di kelola ini
bersumber dari data yang berkualitas baik dan dapat dipertanggung jawabkan.
Dengan adanya output atau keluaran informasi yang berasal dari data yang
baik menjadikan pengambilan keputusan lebih objektif.
Adanya pengolahan data yang bersumber dari data yang berkualitas baik
adalah faktor untuk menentukan menghasilkan informasi yang berkualitas,
berkualitasnya informasi yang dihasilkan dapat tergantung dari akurat, tepat
waktu dan relevan.
Informasi dalam kebutuhannya untuk saat ini dapat disajikan dengan
berdasarkan jenis dari informasi tersebut, tingkatan komunikasi informasi dan
lain-lain. Terdapat cara-cara untuk meringkas informasi yang dapat dilakukan,
dengan tujuan untuk lebih memudahkan penerima informasi setelah menerima
informasi yang disajikan.
Dan bagi perusahaan, informasi ini sangat penting untuk bisa mendukung
kelangsungan perkembangan perusahaan, apabila informasi yang disajikan dalam
perusahaan tersebut mengalami kesalahan atau ketidaksesuaian maka dapat
mengganggu kemampuan perusahaan dalam menjaga perusahaan. Untuk itu, diharapkan
informasi yang berkualitas sajalah yang disajikan dalam laporan-laporan
pertanggungjawaban. Informasi yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan dalam perusahaan secara objektif dan dapat menghasilkan
keputusan atau kebijakan yang tepat dalam kelanjutannya.
Jadi, Informasi adalah keterangan, pemberitahuan, atau berita serta dapat
bersifat menambah pengetahuan atau wawasan seseorang. Isi dari berita yang
disajikan adalah merupakan informasi. Informasi memiliki banyak jenisnya. Dapat
berdasarkan fungsi, format penyajian, lokasi peristiwa, bidang kehidupan.
Dalam pembahasan dibawah ini akan dijelaskan konsep informasi yang
berisikan informasi definisi informasi menurut para ahli, kualitas informasi,
jenis-jenis informasi, siklus informasi, sumber informasi yaitu data, tingkatan
komunikasi informasi, umur informasi, manajemen sumber daya informasi, sistem
pelaporan informasi, terdapat pula cara meringkas informasi, serta jenis-jenis
laporan yang dihasilkan berdasarkan macamnya dari informasi yang berkualitas
tersebut.
Tujuannya adalah untuk mengetahui konsep informasi yang berasal dari
pengelolaan data yang berkualitas, sehingga menghasilkan informasi yang
berkualitas, serta hasil akhir dari informasi yang berupa laporan-laporan yang
di sajikan yang berguna untuk pengambilan keputusan baik saat ini maupun yang
akan datang dengan objektif karena informasi yang disajikan dalam laporan sudah
mengalami peringkasan supaya tidak terjadi gangguan dengan adanya informasi
yang tidak bermanfaat dalam penyajiannya. Selain itu, untuk mengatahui dengan
jelas definisi informasi yang dikemukakan para ahli, untuk mengetahui kualitas
informasi, mengetahui jenis-jenis informasi, mengetahui siklus informasi serta
untuk mengetahui sistem pelaporan informasi.
Sehingga dalam pembahasan dibawah ini akan meliputi informasi yang
didefinisakan oleh para ahli, terdapat kualitas informasi, jenis-jenis
informasi yang disajikan, adanya siklus informasi, serta sistem pelaporan
informasi.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa saja definisi yang dikemukakan oleh para ahli
2. Apa saja yang menjadi syarat informasi berkualitas
3. Apa saja jenis-jenis informasi yang berkualitas
4. Bagaimana terjadinya siklus informasi
5. Apa saja sistem pelaporan informasi
C. PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Informasi Menurut Para Ahli Definisi
Pengertian
Informasi Menurut Para Ahli
Informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk pembuat
keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian (meningkatkan pengetahuan)
Informasi menjadi penting, karena berdasarkan informasi itu para pengelola
dapat mengetahui kondisi obyektif perusahaannya. Informasi tersebut merupakan
hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode atau pun cara –
cara tertentu.
Pengertian Informasi Menurut Raymond
Mc.leod Informasi adalah data yang
telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat
bagi pengambilan keputusan saat ini atau
mendatang .
Pengertian
Informasi Menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM adalah data yang telah
diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam
proses pengambilan keputusan.
Pengertian
Informasi Menurut Jogiyanto HM., (1999: 692), “Informasi dapat
didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian –
kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”
Abdul
Kadir (2002: 31); McFadden dkk (1999) mendefinisikan
informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga
meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.
Pengertian Informasi Menurut George
H. Bodnar, (2000: 1), “Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat
dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”
Pengertian Informasi Menurut Lani
Sidharta (1995: 28), “Informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk
yang berguna untuk membuat keputusan”
Pengertian Informasi Menurut Anton
M. Meliono (1990: 331), “Informasi adalah data yang telah diproses untuk
suatu tujuan tertentu. Tujuan tersebut adalah untuk menghasilkan sebuah
keputusan”
Pengertian Informasi Menurut Gordon
B. Davis (1991: 28), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi
sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan
keputusan saat ini atau mendatang”
Dan Informasi adalah hasil
pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian / penataan dari sekelompok data
yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya (Wikipedia - Indonesia).
Secara
umum informasi dapat didefinisikan
sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Definisi Informasi
Informasi adalah
data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si
penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat dirasakan akibatnya pada
tindakan atau keputusan saat ini atau yang akan datang.
2.
Kualitas
Informasi
Kualitas informasi ditentukan oleh
bagaimana informasi tersebut dapat memotivasi tindakan manusia dan memberikan
kontribusi dalam pengambilan keputusan yang efektif.
Untuk itu kualitas informasi dapat
dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut :
a.
Keakuratan dan
teruji kebenarannya
Akurasi
dari informasi menyatakan derajat informasi tersebut bebas dari kesalahan dan
juga tidak menyesatkan.
b.
Kelengkapan /
Kesempurnaan informasi
Informasi
yang akurat dan dapat dibuktikan belum tentu menceritakan keseluruhannya secara
lengkap. Kualitas informasi yang berhubungan dengan kelengkapan informasi ini
yaitu menunjukkan seberapa banyak informasi tersebut memiliki hal-hal yang
tidak ada atau hilang. Serta disajikan dengan lengkap tanpa pengurangan,
penambahan, dan pengubahan.
c.
Ketepatan waktu
Ketepatan
waktu dari informasi menunjukkan sensivitas informasi terhadap waktu karena
berkaitan dengan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan.
d.
Relevansi
informasi
Informasi
yang relevan merupakan informasi yang dapat digunakan dengan tepat sebagai
masukan dan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut dapat
diterima oleh mereka yang membutuhkan.
e.
Mudah dan murah
Apabila
cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka orang menjadi
tidak minat untuk memperolehnya atau akan mencari alternatif substitusinya. (Budi
Sutedjo Dharma Oetomo, 2001 : 16 – 17)
Kualitas
suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu sebagai berikut :
a.
Akurat
Berarti
informasi ini harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan
maksudnya.
b.
Tepat pada
waktunya
Berarti
informasi yang diterima tidak boleh terlambat.
c.
Relevan
Berarti
informasi ini mempunyai manfaat dari pemakainya.
Serta
Burch & Grudnitski (1989 : 6) menyebutkan adanya tiga pilar utama
yang menentukan kualitas informasi, yaitu: Akurat, Tepat waktu dan Relevan.
Contoh
dari informasi adalah ada fakta bahwa seorang nasabah menabung di bank, datanya
ada pada slip tabungan atau rekaman komputer. Bila semua data uang tabungan
yang ada dalam periode tertentu dijumlahkan (diolah), maka jumlah hasilnya
disebut informasi.
3.
Jenis-Jenis Informasi
a.
Informasi berdasarkan fungsi
Adalah informasi berdasarkan
materi dan kegunaan informasi. Antara lain adalah
ü Informasi
yang menambah pengetahuan
Misalnya :
peristiwa-peristiwa bencana alam, pembangunan daerah, kegiatan selebritis, dan
sebagainya.
ü Informasi
yang mengajari pembaca (Informasi edukatif)
Misalnya : tulisan teknik
belajar yang jitu, tips berbicara di depan umum, cara jitu menjadi programmer
komputer, dan sebagainya.
b.
Informasi berdasarkan format penyajian
Adalah informasi berdasarkan
bentuk penyajian informasi. Antara lain berupa foto, karikatur, lukisan
abstrak, dan tulisan teks.
c.
Informasi berdasarkan lokasi peristiwa
Adalah informasi berdasarkan
lokasi peristiwa berlangsung, yaitu informasi dari dalam negeri dan informasi
dari luar negeri.
d.
Informasi berdasarkan bidang kehidupan
Adalah informasi berdasarkan
bidang-bidang kehidupan yang ada, misalnya pendidikan, olahraga, musik, sastra,
budaya, dan iptek.
4.
Siklus
Informasi
Secara umum informasi seperti yang
sudah di jelaskan di atas bahwa dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam
suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan
keputusan.
Sumber dari informasi adalah data.
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan
nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang
sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut
transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda
dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Data
merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu
diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan
informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk
suara, sinyak, gambar, dan sebagainya.
Data yang diolah melalui suatu model
menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu
keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang
lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap
sabagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu
siklus.
Data adalah fakta-fakta mentah yang harus
dikelola untuk menghasilkan suatu informasi yang memiliki arti bagi suatu
organisasi atau perusahaan. Data terdiri atas fakta-fakta dan angka-angka yang
secara relatif tidak berarti bagi pemakai atau fakta mentah yang belum diolah.
Data terbagi menjadi berdasarkan :
1.
Macam
Data
yang terbagi berdasarkan macamnya dapat terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
a.
Data internal
Data
yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal.
Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
b.
Data Eksternal
Data
yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya
adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi
pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya
2.
Jenis
a.
Data Kuantitatif
Data
yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Contohnya adalah jumlah pembeli buah
pada pasar segar, tinggi badan siswa kelas 3 IPA 2, dan lain-lain.
b.
Data Kualitatif
Data
yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti
persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan.
Komunikasi
informasi dapat dilihat dari tiga tingkatan, yaitu sebagai berikut :
1.
Tingkatan teknik,
misalkan bagaimana kaakuratan informasi yang dikirimkan?
2.
Tingkatan semantik
(presentasi), misalkan bagaimana ketepatan suatu simbol dapat menyampaikan arti
yang dimaksudkan?
3.
Tingkatan
efektivitas (Kualitas), misalkan bagaimana pantasnya jika suatu pesan digunakan
sebagai motivator dari tindakan manusia?
Terdapat teori informasi matematis yang
dikembangkan oleh Norbert Weiner, seorang ahli matematika. Menurut Weiner,
setiap organisme disatukan oleh kepemilikan alat-alat untuk penguasaan,
penggunaan, penyimpanan dan pengiriman dari informasi.
a.
Model dari sistem
komunikasi
Pemancar
mengirim data dalam bentuk kode untuk dikirim melalui suatu saluran ke
penerima. Pesan yang datang dari sumber ke pemancar biasanya berupa sandi
(melalui encoder) sehingga ia dapat dikirimkan kembali melalui saluran
komunikasi dan pesan tersebut harus diterjemahkan kembali (melalui decoder)
agar dapat dimengerti oleh di penerima. Saluran tersebut tidak selalu dapat
mengirimkan sandi pesan tersebut dengan sempurna karena adanya gangguan dan
distorsi. Distorsi disebabkan oleh operasi yang diketahui (bahkan disengaja)
dan dapat dikoreksi dengan operasi yang berlawanan. Gangguan merupakan
interferensi random dan tak terduga.
b.
Pengurangan
ketidakpastian
Informasi
akan mengurangi ketidakpastian si penerima tidak akan mengetahui apa isi pesan
tersebut sebelum pesan diterima. Informasi yang sebagian akan mengurangi
ketidakpastian tetapi tidak dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut.
c.
Redundancy
Redundancy
akan mengurangi efisiensi dari tramisi karena lebih banyak sandi yang
dikirimkan daripada yang benar-benar dibutuhkan pesan tersebut. Tetapi
kadangkala redundancy diperlukann untuk mengontrol kesalahan. Suatu pesan tidak
dapat diterima sesuai dengan yang dikirimkan karena adanya gangguan pada
saluran komunikasi. Tranmisi dari data yang redudant memungkinkan penerima
untuk memeriksa apakah pesan yang diterima sudah benar atau belum dan dapat
mengkonstruksikan kembali pesan aslinya. Misalkan suatu pesan yang sebagian
tercampur dengan gangguan sehingga yang dapat diterima oleh penerima adalah
(karakter yang tidak dapat ditentukan ditulis dengan *): H*R KEM**DE*A*N R* 1*
AGU*I** 1*45
Redundancy
dalam pengkodean dapat dihitung sebagai presentase dari kemampuan pengkodean
informasi yang tidak digunakan.
In
R
= 1 – —-
Im
Dimana
: In = kapasitas informasi yang
dibutuhkan
Im
= kapasitas informasi dari kode
Nilai
informasi yang berhubungan dengan keputusan
Nilai informasi yang berhubungan
dengan pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai nilai dari perubahan
dari tingkah laku keputusan yang disebabkan oleh informasi dikurangi
pengorbanan atau biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.
Umur
informasi
Ada
dua tipe data yang disajikan dalam laporan periodik, yaitu:
a.
Data kondisi
Yaitu
data yang menggambarkan kondisi pada suatu waktu tertentu, misalkan akhir
periode tanggal 31 Desember. Contohnya ialah kondisi persediaan pada tanggal
tanggal 31 Desember 1994 yang disajikan di dalam neraca.
b.
Data operasi
Yaitu
data yang menggambarkan perubahan selama suatu periode tertentu. Contohnya
ialah persediaan yang digunakan selama sebulan.
Interval
informasi (i) ialah interval antar laporan. Untuk laporan bulanan interval
informasinya ialah satu bulan.
Waktu
proses (p) atau processing delay merupakan waktu proses antara akhir dari
interval informasi dan terbitnya laporan.
Umur
informasi dapat dihitung sebagai berikut :
|
Informasi Kondisi
|
Informasi Operasi
|
Umur Informasi maksimum
|
i + p
|
1 1/2 i + p
|
Umur informasi rata-rata
|
½ i + p
|
i + p
|
Umur informasi minimum
|
P
|
½ i + p
|
Manajemen
Sumber Daya Informasi
Manajemen sumber Daya Informasi (
Information Resource Management atau IRM ) merupakan suatu konsep, ide dan
suatu perspektif yang mengusulkan untuk memusatkan perhatian pada informasi
yang diproduksi oleh suatu sistem manajemen sumber daya informasi dapat
didefinisikan sebagai suatu konsep yang menyatakan bahwa informasi adalah
sumber daya yang berharga dan harus dikelola seperti sumber daya yang lain
yaitu uang, material dan manusia.
Manajemen Sumber Daya Informasi
mempunyai tujuan global dan tujuan fundamental. Tujuan global ialah untuk
menambah nilai organisasi atau perusahaan melalui sistem informasi manajemen
yang bijaksana. Sedangkan tujuan fundamentalnya ialah untuk mendapatkan
informasi yang benar bagi pengambil keputusan pada waktu dan bentuk yang tepat.
5.
Sistem
pelaporan informasi
Laporan-laporan
ini harus dirancang untuk memenuhi beberapa prinsip pelaporan tertentu yaitu
antara lain:
a.
Laporan-laporan
seharusnya dapat menampilkan dengan jelas atau menekankan pada informasi yang
penting karena tidak seharusnya seorang pengambil keputusan membuang-buang
waktu hanya untuk mencari beberapa informasi penting dari laporan-laporan yang
banyak jumlahnya.
b.
Laporan-laporan
seharusnya dibuat sesederhana mungkin sehingga dapat mengkomunikasikan
informasi secara cepat
c.
Rincian pendukung yang bersifat lebih umum harus
tersedia, tetapi tidak perlu diberikan sebagai laporan utama.
d.
Sistem pelaporan
manajerial harus selalu dalam keadaan transisi karena lingkungan berubah secara
dinamis
e.
Ada beberapa
laporan yang harus dibuat formatnya sedemikian sehingga dapat digunakan sebagai
pengambilan keputusan.
f.
Sistem Informasi
harus dibuat agar dapat melaporkan sebab-sebab dari suatu kinerja tertentu.
Pada laporan-laporan
manajerial tingkatan operasi dan tingkatan pengawasan, seringkali diperlukan
informasi yang rinci.
Cara untuk meringkas
informasi, yaitu:
a.
Agregasi
Merupakan
pengkombinasian sederhana dari informasi yang mempunyai katagori yang sama pada
suatu daerah / bagian atau antar daerah / bagian dari suatu sistem atau organisasi.
b.
Pemadatan
Merupakan
bentuk lain dari peringkasan dimana data yang dianggap tidak perlu untuk
kepentingan si penerima informasi harus dihilangkan.
c.
Statistik
Seringkali
diperlukan untuk laporan-laporan bisnis. Data transaksi yang rinci dan banyak
jumlahnya dapat diubah menjadi indikator statistik.
d.
Deskripsi narasi
secara verbal atau tertulis
Merupakan
cara untuk meringkas informasi. Laporan verbal merupakan cara yang efisien
untuk berkomunikasi, tetapi seringkali terjadi adanya informasu yang kurang
tepat dan kurang lengkap jika dilihat dari sudut komunikasi informasi.
Jenis-jenis
laporan berdasarkan cara presentasinya :
a.
Laporan dalam
bentuk deskripsi narasi.
Seringkali
digunakan jika infomasi yang harus ditampilkan subyektif dan kualitatif.
b.
Pernyataan
keuangan
Merupakan
ringkasan dari aktivitas-aktivitas keuangan yang dinyatakan dalam bentuk tabel.
c.
Laporan dalam
bentuk tabel
Digunakan
pada laporan-laporan dari dara yang banyak dan membutuhkan gambaran yang jelas
mengenai nilai-nilai yang dibandingkan.
d.
Gambar
Merupakan
penggambaran dari data yang sangat efektif jika informasi yang dibutuhkan hanya
merupakan gambarn umum dari data.
e.
Grafik
Merupakan
data yang dikonversikan ke dalam bentuk gambar.
Jenis-jenis
laporan berdasarkan macamnya, yaitu :
a.
Laporan Periodik
Laporan
Periodik merupakan laporan yang diberikan pada suatu perioda tertentu yang
telah terjadwal. Laporan-laporan tersebut dapat dikeluarkan harian, mingguan,
bulanan, triwulanan, tahunan atau periode tertentu lainnya.
b.
Laporan Indikator
Kunci
Laporan
Indikator kunci adalah variasi dari laporan periodik. Laporan ini memberikan
statistik dari aspek-aspek kritis tertentu dari suatu operasi pada interval
yang pendek agar dapat dilakukan reaksi atau tindakan yang cepat terhadap adanya
masalah-masalah atau kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.
c.
Laporan
berdasarkan Panggilan (On-Call Report)
Laporan
berdasarkan panggilan merupakan laporan yang dapat diminta jika diperlukan.
Laporan ini dapat diambil dari bentuk laoran periodik yang ada, hanya saja
waktunya tidak sesuai dengan periode laporan.
d.
Laporan Khusus
Laporan
ini merupakan laporan yang tidak terjadwal dan biasanya dibuat jika organisasi
menghadapi suatu permasalahan yang tidak terduga.
e.
Laporan
Penyimpangan (Exception Reports)
Prinsip
laporan penyimpangan ini ialah informasi-informasi yang akan menjadi perhatian
pengambil keputusan saja yang akan dilaporkan.
D.
KESIMPULAN
Berdasarkan
identifikasi masalah maka dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Definisi dari
informasi menurut para ahli adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang
berguna untuk pengambilan keputusan baik untuk saat ini dan yang akan datang,
baik berbentuk pemberitahuan, ataupun berita. Informasi tersebut berguna bagi
penerima untuk dapat mengambil kebijakan atau keputusan yang tepat dengan
adanya informasi yang berkualitas.
2.
Kualitas informasi
selalu di pertanyakan keakuratannya. Untuk itu, dengan adanya unsur-unsur /
syarat-syarat informasi seperti teruji kebenarannya, kesempurnaan informasi
tersebut, ketepatan waktu, adanya relevansi informasi, serta mudah dan murah
maka sudah dapat memenuhi syarat untuk menjadikan informasi tersebut menjadi
informasi yang berkualitas.
3.
Jenis-jenis
informasi yang disajikan dapat berdasarkan fungsi yaitu menambah pengetahuan
dan adanya edukasi bagi penerimanya, dapat berdasarkan format penyajian, lokasi
peristiwa baik dalam negeri maupun luar negeri, serta jenisnya juga dapat
berdasarkan bidang kehidupan.
4.
Informasi yang
berkualitas merupakan keluaran dari data yang berkualitas yang diproses, ini
merupakan siklus informasi. Siklus ini merupakan penggambaran dari informasi
yang dimulai dari data yang belum diolah / dikelola, kemudian di proses atau
dikelola atau di olah dan akhirnya sampai pada keluaran data tersebut yaitu
berupa informasi. Itulah siklus informasi. Dalam siklus informasi dapat juga
diketahui komunikasi informasi, nilai informasi yang berhubungan dengan
keputusan, adanya umur informasi, serta menejemen sumber daya informasi.
5.
Dalam sistem
pelaporan informasi, dapat disimpulkan bahwa laporan yang disajikan itu
memenuhi unsur-unsur kesederhanaan. Untuk mendapatkan unsur tersebut, dilakukan
cara untuk meringkas informasi yang disajikan, untuk lebih memudahkannya dapat
dilakukan dengan cara agregasi, pemadatan, statistik, deskripsi narasi secara
verbal atau tertulis. Informasi yang telah diringkas dapat disajikan untuk
berbagai jenis laporan, baik berdasarkan cara presentasinya maupun berdasarkan
macamnya. Semua itu dilakukan untuk mendapatkan memudahkan informasi yang
berkualitas setelah data yang berkualitas di proses sehingga dapat menyediakan
laporan dengan tidak adanya informasi yang bersifat mengganggu karena tidak
berkualitas.
E.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar