BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pendekatan REA
Di era globalisasi kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat
menjadi hal yang sangat dibutuhkan. Akuntansi manual yang sering digunakan
tidak mampu meyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer. Manajer modern
membutuhkan informasi keuangan dan nonkeuangan dalam bentuk dan tingkat
agregasi (penyatuan ) yang secara umum tidak dapat disediakan oleh sistem
akuntansi berbasis GAAP tradisional. Akuntansi manual mengakibatkan adanya
redundansi (pengulangan) data dalam sistem-sistem
yang ada dalam perusahaan. Dengan adanya redundansi maka akurasi dan kekinian
data menjadi hal yang serius. Hal ini menyebabkan sistem menghasilkan jawaban
yang berbeda untuk informasi yang sama, hingga mengarah pada kebingungan,
pengambilan keputusan yang kurang baik serta tindakan yang tidak tepat.
Sistem yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan sistem akuntansi
tradisional itu disebut REA.
REA adalah
pengakuan bahwa sistem informasi harus mendukung kebutuhan informasi semua
pengguna informasinya dalam suatu organisasi. Bagian ini membahas mengenai
kebutuhan informasi yang berubah dalam manajemen modern, keterbatasan akuntansi
tradisional dalam memenuhi kebutuhan tersebut, dan REA sebagai potensi solusi.
Sistem ini didasarkan model basis data tradisional dan lebih beorientasi
pada peristiwa dan bukan pada akun. Dengan demikian para akuntan modern
diharapkan mempunyai sifat-sifat yang responsif, proaktif, dan dilengkapi
pemahaman akan pendekatan REA, kemampuannya, serta fleksibitasnya guna untuk memenuhi pekerjaan yang diberikan
padanya.
2.2 Model REA
Model REA (REA Model) adalah kerangka kerja akuntansi alternatif untuk pemodelan
Sumber Daya (Resource),
Peristiwa
(Event), Pelaku (Agent) Perusahaan yang sangat penting dan hubungan diantara
mereka. Jika telah diadopsi, data
akuntansi dan nonakuntansi mengenai fenomena ini dapat diidentifikasi, ditangkap,dan
disimpan dalam basis data terpusat.tempat penyimpanan ini,tampilan pengguna
dapat dibentuk hingga memenuhi kebutuhan semua pengguna dalam perusahaan. Model
REA membutuhkan fenomena yang dicirikan dalam cara yang sama dengan pengembangan
tampilan banyak pengguna. Data perusahaaan tidak boleh diformat terlebih
dahulu atau secara buatan dibatasi dan harus mencerminkan semua aspek yang
relevan dari peristiwa ekonomi yang mendasarinya. Jadi pemodelan data (data
modeling) REA tidak meliputi berbagai elemen akuntansi tradisional seperti
jurnal, buku besar, daftar
akun dan akuntansi pembukuan berpasangan (debit dan kredit), walaupun dapat
digunakan untuk menciptakan salah satu atau semua elemen tersebut jika
dibutuhkan.
2.3
Elemen-elemen Dalam Model REA
a)
Resource (Sumber Daya)
Sumber daya (resource) adalah aset
perusahaan. Sumber daya ini didefinisikan sebagai objek yang jarang dan
dibawah objek pengendalian perusahaan. Definisi ini berbeda dengan model
tradisional karena tidak meliputi apapun yang dapat diturunkan dari data
lainya,seperti piutang usaha, yang merupakan record historis yang
hanya digunakan
untuk menyimpan dan mentransmisikan data.
Harus diingat bahwa ketika berkaitan
dengan perencanaan, evaluasi, dan pengendalian peristiwa, berbagai sumber daya dalam model REA
akan meliputi lokasi tempat brbagai peristiwa signifikan terjadi, Seperti mesin kas record persediaan dan bagian
pencatatan permintaan.
b)
Event (Peristiwa)
Peristiwa (event) ekonomi adalah
fenomena yang mempengaruhi berbagai perubahan dalam sumber daya. Peristiwa dapat merupakan hasil dari
berbagai aktivitas, seperti produksi, perdagangan, konsumsi, dan distribusi. Peristiwa ekonomi adalah elemen
informasi yang sangat penting bagi sistem informasi dan harus ditangkap dengan
sangat terperinci untuk dapat membentuk basis data lengkap.
Dalam pendekatan pemodelan REA, ada
beberapa kelas peristiwa yaitu:
ü Peristiwa
operasi
ü Peristiwa
informasi
ü Peristiwa
manajemen
Dari
jetiga jenis kelas kegiatan ini tidak semuanya termasuk dalam model REA, akan tetapi hanya satu kelas saja yang
termasuk yaitu peristiwa operasi.
c)
Agent (Pelaku)
Pelaku (agent) ekonomi adalah berbagai
individu yang terlibat dalam sebuah peristiwa ekonomi. Mereka adalah berbagai
pihak dari dalam dan luar perusahaan yang memiliki kemampuan sendiri untuk
menggunakan atau membuang sumber daya ekonomi.
Contoh pelaku adalah staff administrasi
bagian penjualan, pekerja produksi, staff administrasi bagian pengiriman,
pelanggan dan pemasok.
2.4
Kelebihan Modal
REA
Kelebihan pemodelan REA
yang dapat kita peroleh diantaranya :
1.
Operasional yang lebih Efisien
Perusahaan yang menggunakan pendekatan
REA dapat merasakan peningkatan efisiensi operasional dalam tiga hal :
a.
Pendekatan REA untuk permodelan proses
bisnis akan membantu para manajer mengidentifikasi berbagai aktifitas yang
tidak bernilai tambah, yang dapat ditiadakan dari operasional.
b. Penyimpanan
data keuangan dan non-keuangan dalam basis data terpusat yang sama dapat
mengurangi kebutuhan akan berbagai prosedur pengumpulan, penyimpanan, dan
pemeliharaan data.
c. Penyimpanan
data keuangan dan non keuangan berbagai peristiwa bisnis dalam bentuk yang
terperinci akan memungkinkan adanya dukungan untuk keputusan manajemen yang
lebih luas kisarannya.
2.
Peningkatan Produktivitas
Peningkatan efisiensi operasional dari
tiap bagian melalui peniadaan aktivitas tidak benilai tambah akan menghasilkan
kapasitas lebih. Kapasitas tambahan ini dapat diarahkan kembali untuk
peningkatan produktivitas keseluruhan perusahaan.
3.
Keunggulan Kompetitif
Dengan mendukung tampilan untuk banyak
pengguna, model REA memberikan para manajer informasi yang lebih relevan, tepat
waktu, dan akurat. Hal ini akan mengarah pada layanan pelanggan yang lebih
baik, kualitas produk yang lebih tinggi, serta proses produksi yang fleksibel.
Jadi, keuntungan model REA adalah data nonkeuangan
berbasis peristiwa dapat ditangkap, sedangkan hal ini diabaikan dalam diagram
ER untuk proses bisnis yang sama. Peningkatan level perincian dalam model REA
membuatnya lebih mudah untuk mengidetifikasi apa saja yang terjadi dalam
pemodelan proses. Hal ini akan memperkaya basis data serta juga memperbaiki
proses perencanaan, evaluasi dan pengendalian berbagai proses bisnis.
Analisis
Rantai Nilai
Keunggulan kompetitif dari aplikasi REA dapat dilihat dari perspektif rantai
nilai (Value chain). Rantai nilai adalah aktivitas – aktivitasyang
dapat menambah nilai atau kegunaan bagi produk dan jasa perusahaan. Untuk dapat
tetap bersaing, perusahaan harus membedakan berbagai aktivitas bisnisnya untuk
membuat prioritas atas berbagai aktivitas tersebut berdasarkan nilainya dalam
mencapai tujuan perusahaan.
Keterbatasan pemodelan REA
Jika sistem yang baru saja digambarkan mewakili
peningkatan yang jauh dari pendekatan file datar tradisional, sistem ini
memiliki keterbatasan yang serius. Sistem ini berbasis transaksi (transaction
based), sehingga memungkinkan pengguna untuk menangkap banyak sekali informasi
yang berkaitan dengan peristiwa ekonomi, seperti penjualan ke pelanggan dan
pembelian dari pemasok.
STRUKTUR TABEL DATA
Untuk siklus pendapatan
1.
Tabel pelanggan
Berisi alamat dan informasi kredit pelanggan /
nilai batas kredit digunakan untuk memvalidasi berbagai transaksi penjualan,
jika dari jumlah saldo belum dibayar pelanggan dan jumlah transaksi penjualan
saat ini melebihi atas kredit yang telah ditetapkan sebelumnya, maka transaksi
tersebut akan ditolak.
2.
Tabel faktur penjualan
Bersama tabel barang dijual, menangkap
berbagai transaksi penjualan untuk suatu periode. Record transaksi penjualan
dibuat ketika persetujuan diberikan. Tabel faktur penjualan dapat juga
digunakan untuk menggantikan beberapa record akuntansi tradisional.
3.
Tabel barang dijual
Terdiri atas record tiap barang yang dijual ke
pelanggan perusahaan atau karena sebuah transaksi dapat melibatkan satu atau
lebih produk, tiap record dalam tabel faktur penjualan dihubungkan dengan
(link) ke satu atau kebih record dalam tabel ini.
4.
Tabel persediaan
Berisi jumlah barang, harga, pemasok dan data
lokasi gudang untuk tiap barang persediaan. Ketika field jumlah barang saat ini
dalam record yang terkait akan dikurangi sejumlah nilai field jumlah barang
direcord barang dijual.
5.
Tabel daftar pengiriman
Adalah record dari semua barang pesanan penjualan yang
dikirimkan ke palanggan
Untuk sistem pembelian dan pengeluaran kas
1.
Tabel persediaan
Berisi data jumlah, harga, pemasok dan lokasi
gudang untuk tiap barang persediaan produk. Proses pembelian dimulai dengan
tinjauan atas record persediaan untuk mengidentifikasi barang persediaan yang
perlu dipesan. Dalam perusahaan ritel, tahap ini dilakukan ketika penjualan
barang jadi ke pelanggan dicatat dalam record persediaan. Dalam kondisi ini,
proses pembelian melibatkan pengisian kembali persediaan barang jadi.
Sistem pembelian perusahaan manufaktur mengisi
kembali persediaan bahan baku ketika barang ini digunakan dalam proses
produksi. Dalam kondisi manapun persediaan dijual atau digunakan dalam
produksi, field jumlah barang pada saat itu akan dikurangi oleh aplikasi
komputer dengan pengurangan tiap persediaan, sistem akan menguji kondisi
“pemesanan ulang” yang terjadi ketika jumlah barang saat ini dibawah titik
pemesanan ulang. Pada saat itu, sistem akan mempersiapkan pesanan pembelian,
yang dikirim ke pemasok dan menambahkan record ke tabel pesanan pembelian.
2.
Tabel pesanan pembelian
Berisi berbagai record pembelian yang dimasukkan ke pamasok.
Record tersebut akan tetap terbuka sampai persediaan tiba. Memasukkan nomor
laporan penerimaan dalam field yang tersedia akan menutup record tersebut.
Tabel pesanan pembelian barang dijual
Berisi record
setiap barang yang dipesan. Karena sebuah transaksi dapat melibatkan satu atau
lebih produk, tiap record dalam tabel pesanan pembelian dihubungkan dengan
(link ke) satu atau lebih record dalam tabel ini.
Tabel laporan penerimaan
Ketika barang
yang dipesan tiba dari pemasok, maka akan dihitung dan diperiksa serta dibuat
dokumen penerimaannya. Melalui sebuah terminal, staf administrasi bagian akan
memasukkan informasi mengenai berbagai barang yang diterima dalam tabel laporan
penerimaan.
Tabel voucher pengeluaran
Memberi tiga
informasi penting yang secara tradisional terdapat dalam catatan akuntansi
formal.
1. Tabel ini adalah record dari berbagai cek yang
dibuat untuk membayar berbagai akun usaha untuk periode terkait serta
menggantikan pengeluaran kas tradisional.
2. Jumlah dari berbagai barang yang masih terbuka
(voucher yang belum dibayar) pada pemasok tertentu sama dengan buku pembantu
utang usaha untuk pemasok tersebut.
3. Total dari semua voucher yang belum dibayar
dalam tabel tersebut merupakan saldo buku besar utang perusahaan tersebut.
2.5 Mengembangkan Model REA
Sebelum
mengembangkan model REA, berbagai peristiwa harus diklasifikasikan sebagai:
a.
Peristiwa
operasi, yaitu aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa.
b.
Peristiwa
informasi, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan pencatatan, pemeliharaan,
dan pelaporan informasi. Peristiwa informasi menghasilkan informasi yang
memungkinkan keputusan dibuat. Peristiwa ini meliputi tindakan pencatatan,
perbaikan, pembaruan, atau pemeliharaan. Contohnya adalah mencatat
data pelanggan baru, memperbaharui record persediaan setelah adanya penjualan,
memperbaiki perincian pelanggan yang berubah alamatnya, membuat perkiraan biaya
untuk produk baru, membuat laporan peringkay kredit atas berbagai pelanggan
yang berpotensi, membuat analisis data pelamar kerja dalam perusahaan, membuat
faktur pekerjaan, membuat pesanan pembelian, dan membuat laporan kinerja per
divisi.
c.
Peristiwa
keputusan/manajemen, yaitu aktivitas yang mengarah pada pembuatan keputusan dan
implementasinya.
Tahap-tahap dalam mengembangkan model REA dalam sebuah proses bisnis, meliputi
:
ü Tahap 1
Mengidentifikasi
berbagai peristiwa operasi yang akan dimasukkan dalam model tersebut. Peristiwa
tersebut adalah peristiwa operasi yang menjadi hal penting, dan yang ingin
dikumpulkan lebih jauh informasinya. Biasanya, peristiwa ini adalah peristiwa
yang memiliki arti penting strategis bagi perusahaan tersebut.
ü Tahap 2
Mengatur peristiwa operasi ke dalam
urutan kejadian. Peristiwa operasi yang telah diindentifikasi
kini perlu diatur dalam urutan terjadinya. Walaupun ada banyak penjualan yang
terjadi tanpa adanya pertanyaan yang mendahuluinya, kapan saja pertanyaan
muncul maka akan diteruskan urutannya ke penjualan yang dapat timbul dari
pertanyaan tersebut.
ü Tahap 3
Selanjutnya mengidentifikasi
berbagai sumber daya dan pelaku yang dilibatkan di tiap peristiwa operasi. Sumber daya dan pelaku untuk tiap peristiwa
operasi harus diidentifikasi. Hal ini paling mudah dilakukan dengan menjawab
pertanyaan siapa, apa, dan dimana untuk tiap peristiwa.
ü Tahap 4
Tahap
ini adalah mengidentifikasi berbagai hubungan
antara sumber daya, peristiwa, dan pelaku. Mulailah dari tiap peristiwa, dan
hubungkan dengan sumber daya serta pelaku yang dilibatkan dalam peristiwa tersebut.
ü Tahap 5
Tahap berikutnya adalah menetapkan
hubungan entitas dengan menetapkan kardinalitas ke semua hubungan entitas tersebut. Hubungan entitas ini terdiri dari 5 jenis yaitu
nol ke satu (0,1) , nol ke banyak (0,M), satu ke satu (1,1) , satu ke banyak
(1,M), dan banyak ke banyak (M,M).
Dalam kasus hubungan entitas pelanggan : melakukan penjualan di horizon
books, keberadaan seorang pelanggan dapat menimbulkan hubungan nol, satu, atau
banyak melakukan penjualan. Hal ini disajikan dalam model REA untuk proses
tersebut dengan menggunakan notasi (0,M) agar dapat menyajikan kardinalitas
minimal dan maksimal. Dalam cara yang sama, keberadaan satu melakukan penjualan
yang timbul dari keberadaan satu dan hanya satu entitas pelanggan, akan
disajikan sebagai (1,1) dalam model REA tersebut.
Entitas melakukan penjualan dalam hubungan ini adalah nol ke banyak (0,M),
agar entitas melakukan penjualan yang terjadi maka harus ada seorang pelanggan.
Selain itu, karena hanya seorang pelanggan yang dapat membeli barang tertentu,
kerdinalitas maksimalkan juga akan satu. Maka, kardinalitas dari entitas
pelanggan dalam hubungan ini adalah satu ke satu (1,1).
2.6 Model REA vs Diagram ER
Dalam model REA dan ER, entitas ditampilkan dalam bentuk
persegi empat, dan ada garis yang menghubungkan satu sama lain. Di diagram ER,
garis yang menghubungkan entitas diberi label kata kerja yang menunjukkan apa
yang terjadi dalam hubungan tersebut. Sehingga tiap garis mewakili sebuah
peristiwa model REA, dengan kata lain diagram ER menyajikan
rangkaian peristiwa yang lebih luas daripada model REA. Sebaliknya, hanya
peristiwa operasi yang termasuk dalam model REA, serta hanya peristiwa yang
memiliki arti strategis.
Diagram ER
adalah alat pemodelan data yang memungkinkan perusahaan memastikan adanya
keselarasan antara berbagai proses bisnis serta tabel basis data tempat data
yang berkaitan dengan berbagai proses bisnis tersebut disimpan.
Tujuan utama
diagram ER adalah untuk mengidentifikasi berbagai
atribut data yang mewakili tampilan konseptual pengguna yang harus didukung
oleh tabel-tabel dasar. Dengan kata lain, model ER berorientasi pada tampilan.
Model REA lebih sederhana dan memberikan informasi yang
lebih relevan daripada diagram ER. Model REA memungkinkan desainer sistem untuk
fokus pada peristiwa penting. Karena peristiwa informasi dan pengambilan yang
berbeda dan yang dibutuhkan untuk berbagai jenis peristiwa operasi utama,
pengendalian yang berbeda, dan yang dibutuhkan untuk berbagai jenis peristiwa
ini dapat dengan mudah diidentifikasi serta dimasukkan dalam proses
bisnis.
Model REA menunjukkan tempat perusahaan dapat
merencanakan, mengevaluasi dan mengendalikan berbagai situasi peristiwa operasi
penting dalam proses bisnis. Karena REA berfokus pada berbagai aktivitas
bisnis, maka model ini berorientasi pada peristiwa.
Manfaat keunggulan kompetitif REA hampir dapat dengan jelas dilihat dari perspektif rantai nilai. Kelemahan utama
adalah sistem ini terutama mendukung kebutuhan pengguna informasi keuangan.
Selain itu, sistem ini digerakkan oleh ekonomi dan tidak responsif terhadap
peristiwa nonekonomi yang dapat sangat penting artinya bagi perusahaan.
Berbagai tahap yang dilibatkan dalam
mengembangkan model REA dalam sebuah proses bisnis. Tahap ini meliputi :
1.
Mengidentifikasi berbagai peristiwa operasi yang
akan dimasukkan dalam model tersebut. Peristiwa tersebut adalah peristiwa
operasi yang menjadi hal penting, dan yang ingin dikumpulkan lebih jauh
informasinya. Biasanya, peristiwa ini adalah peristiwa yang memiliki arti
penting strategis bagi perusahaan tersebut
2.
Mengatur
peristiwa operasi ke dalam urutan kejadian
3.
Mengidentifikasi
berbagai sumber daya dan pelaku yang dilibatkan di tiap peristiwa operasi
4.
Mengidentifikasi
hubungan antarberbagai sumber daya, peristiwa, dan pelaku ini
5.
Menetapkan
hubungan entitas dengan menetapkan kardinalitas ke semuanya
Perbedaan antara Diagram
ER dan REA
Perbedaannya diantaranya adalah
1.
Entitas-entitas pada diagram ER hanya terdiri dari satu kelas saja
(tidak ada penggolongan), dan kedekatan antar entitas ditentukan oleh
kardinalitasnya sehingga secara visual diagramnya mudah dibaca.
Sedangkan dalam REA, entitas-entitas dibagi kedalam tiga kelas
(resources, events, agents) dan konstelasi dalam diagram tersebut diatur oleh
kelas.
2.
Melibatkan urutan peristiwa. Diagram
ER menyajikan gambaran statis dari fenomena bisnis yang
mendasarinya. Hubungan antara data yang akan ditampilkan melalui kardinalitas
dan asosiasi, tetapi urutan kegiatan yang menentukan kardinalitas dan asosiasi
tidak jelas terwakili.
3.
Berkaitan dengan konvensi penamaan untuk entitas. Dalam diagram ER, nama entitas selalu terwakili dalam kata
benda bentuk tunggal. REA pemodelan berlaku aturan ini ketika menetapkan nama untuk entitas
sumber daya dan agen. Entitas acara, bagaimanapun, diberikan kata kerja (tindakan)
nama-nama seperti Inventarisasi Jual, Ambil Order, atau Menerima Kas.
MENETAPKAN
ATRIBUT ENTITAS
Model REA dapat digunakan untuk menetapkan
atribut entitas. Berikut ini fenomena akuntansi yang berhubungan dengan proses
ini.
ü Peristiwa operasi dalam proses tersebut
memasukkan permintaan persediaan, memasukkan pesanan, dan menerima persediaan.
ü Persediaan bahan baku adalah sumber daya
ekonomi yang terpenngaruh oleh peristiwa
ü Pelaku utama adalah staf administrasi bagian
perencanaan dan pengendalian produksi, staf pembelian, pemasok, staf
administrasi bagian penerimaan, dan staf administrasi bagian gudang
ü Peristiwa adalah proses menerima pesanan dari
pelanggan, mengambil persediaan barang jadi, dan mengirimkan persediaan.
ü Persediaan barang jadi adalah sumber daya
ekonomi yang dipengaruhi oleh peristiwa
ü Pelaku utama adalah staf administrasi bagian
penjualan, pelanggan, staf adminnistrasi bagian gudang, dan staf administrasi
bagian pengiriman
Kebutuhan data berbagai proses bisnis lainnya
seperti produksi, penerimaan kas, dan sebagainya, akan didapatkan melalui cara
ini dan digabungkan untuk menghasilkan skema umum dari kebutuhan data.
Kebutuhan akuntansi dan non akuntansi akan memberikan kontribusi pada basis
data secara umum. Dalam proses menggabungkan kebutuhan data merupakan hal
penting untuk mengetahui dan meniadakan redunsi dari model model tersebut.
MEMBUAT TAMPILAN PENGGUNA
Pendekatan
REA dapat menghasilkan sistem informasi yang mampu mendukung beberapa tampilan.
Akibatnya, berbagai kemungkinan tampilan harus dipertimbangkan untuk tahap awal
dalam pengembangan model. Hal ini dapat diwujudkan melalui penetapan kisaran
atribut data yang akan menangani kisaran tampilan yang diinginkan
Sebagai reprentasi konseptual tampilan
pengguna, maka laporan, dokumen, dan layar komputer, disebut sebagai tampilan
fisik (physical view). Tampilan ini dapat membantu desainer memahami berbagai
hubungan penting antar data.
Setelah atribut diidentifikasi, formulir dan
prosedur untuk mengumpulkan data peristiwa, sumber daya, dan pelaku dapat
didesain. Setelah itu dilakukan, antarmuka query dapat dibuat untuk menghasilkann tampilan atau laporan.
Antarmuka query harus meliputi tampilan yang
diterima, dan format untuk laporan hasil dari setiap query perlu ditentukan. Fleksibilitas dalam desain tampilan adalah
salah satu kekuatan REA. Tampilan pengguna dapat disesuaikan dengan keinginan
pengguna.
BAB III
PENUTUP
Demikian tugas pembuatan makalah ini
kami buat. Semoga makalah ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi orang
lain. Tidak lupa kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini. Dan tidak lupa
pula kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu.
Segala saran dan kritik kami
harapkan dari semua pihak karena kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh
dari kata sempurna. Saran dan kritik tersebut semoga dapat menjadi pelajaran
bagi kami semua untuk dapat menjadi lebih baik lagi dihari esok.
DAFTAR PUSTAKA
Hall, James A (2007). Accounting
Information System : Chapter 10 Pendekatan REA Untuk
Pemodelan Proses Bisnis . Edisi bahasa Indonesia. Jakarta : Salemba
Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar