Senin, 03 Oktober 2016

Manajemen Keuangan 2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yangdapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan”. (Wikipedia)
Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang lengkap meliputi :
a.       Neraca
b.      Laporan Laba Rugi Komprehensif
c.       Laporan Perubahan Ekuitas
d.      Laporan Arus Kas
e.       Catatan Atas Laporan  Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah Suatu analisa yang dilakukan untuk melihat kondisi keuangan perusahaan, prestasi kerja dan kinerja perusahaan di masa lalu sampai saat ini serta prospeknya dimasa datang, yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Manfaat dari analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :
a.       Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan perusahaan dibidang keuangan
b.      Mengetahui kinerja perusahaan
c.       Membantu dalam pengawasan perusahaan
d.      Membantu pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan
e.       Melihat perkembangan usaha perusahaan selama beberapa waktu
Pengguna analisis laporan keuangan adalah
a.       Manajemen
b.      Pemegang saham
c.       Kreditur
d.      Supplier
e.       Pemerintah
f.       Karyawan
g.      Konsumen
h.      Masyarakat
Jenis-jenis Analisis Laporan Keuangan, diantaranya sebagai berikut :
a.       Analisis Vertikal
b.      Analisis Horizontal
c.       Analisis Trend
d.      Analisis Rasio
2.2  Analisis Vertikal
Analisis vertikal adalah Analisa yang membandingkan pos dalam suatu laporan keuangan dengan pos lainnya yang dijadikan tolak ukur dalam 1 periode yang sama. Pos dalam laporan keuangan yang lazim dijadikan tolak ukur adalah penjualan dan total aktiva.
Proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah dengan tujuan untuk :
a.       Mengetahui posisi keuangan
b.      Hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya
c.       Mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam periode suatu periode tertentu
d.      Mengetahui kelemahan-kelemahan perusahaan
e.       Mengetahui langkah-langkah perbaikan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan
f.       Menilai kinerja manajemen
g.      Pembanding dengan perusahaan sejenis tentang apa yang mereka capai
Analisis Vertikal menitikberatkan pada hubungan financial antar pos – pos laporan keuangan satu periode. Dalam analisis vertikal terhadap neraca, masing – masing pos aktiva dinyatakan sebagai persen dari total aktiva. Masing – masing pos kewajiban dan ekuitas pemilik dinyatakan sebagai persen dari total kewajiban dan ekuitas pemilik. Dalam analisis vertikal terhadap laporan laba-rugi, masing – masing pos dinyatakan sebagai persen dari total pendapatan atau penghasilan.



Manfaat analisis vertikal :
a.     Mengetahui konsentrasi dari aktiva, pasiva dan pendapatannya untuk dapat mengambil kesimpulan karakteristik dari entitas dan melihat pengaruh apabila terjadi perubahan makro ekonomi.
b.      Mengetahui kontribusi masing-masing pos terhadap pos yang dijadikan pembanding/patokan.
Analisis Vertikal pada Neraca
Menghitung prosentase masing-masing pos yang signifikan terhadap pembandingnya/kelompoknya. Membandingkan antara satu pos dengan pos lainnya dalam satu periode laporan keuangan. Dibuat dalam presentase, dimana salah satu pos pembanding ditetapkan 100% sebagai patokan.
Aktiva Lancar <> Hutang Lancar, Total Aktiva <> Total Passiva
Dengan menggunakan analisis seperti diatas berguna untuk :
a.       Menunjukkan bagian yang paling signifikan
b.      Mengetahui alasan/hal yang paling penting dari prosentase hasil yang paling besar
Analisis Vertikal pada Laba-Rugi
a.       Mengatur laporan laba rugi mempunyai konsistensi hirarki dari pos-posnya
b.      Menghitung prosentase masing- masing pos biaya yang signifikan terhadap penjualan
c.       Menghitung laba kotor, keuntungan operasional, laba sebelum pajak dan laba bersih.
Analisis tersebut berguna untuk :
a.       Menunjukkan bagian yang paling signifikan
b.      Megetahui alasan/hal yang paling penting dari perubahan prosentase yang paling besar
c.       Mengetahui alasan/hal atas suatu pos yang telah berubah
d.      Mengetahui perbandingan antara kenyataan performance perusahaan dengan ekspektasi atas kinerjanya.
2.3  Analisis Horizontal
Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Membandingkan suatu pos dalam laporan keuangan dengan pos yang sama tetapi pada periode yang berbeda. Dari analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lain.
Perubahan Rupiah = Angka periode tahun berjalan – angka periode tahun dasar.
Perubahan presentase = Perubahan rupiah : angka periode tahun dasar x 100
Analisis horizontal dilakukan dengan cara jumlah setiap akun laporan keuangan tahun berjalan dibandingkan dengan akun yang sama pada periode sebelumnya untuk mengetahui kenaikan atau penurunan yang terjadi pada akun tersebut. Kenaikan atau penurunan tersebut dibagi dengan akun periode sebelumnya dan dikali dengan seratus persen untuk mengetahui persentase kenaikan atau penurunan pada akun tersebut dan kenaikan atau penurunan jumlah pos dihitung sebagai persentase kenaikan atau penurunan.
Analisis ini berguna untuk mengetahui trend pertumbuhan dari masing-masing perkiraan dari waktu ke waktu, sehingga akan dapat diprediksi arah pertumbuhan bisnis dari entitas tersebut, perhatian kewajaran perubahan dan perkembangan masing-masing pos serta menganalisa kewajaran dari laporan keuangan yang ada.
Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan pos-pos laporan keuangan dalam bebrapa periode. Periode pembanding ditetapkan 100% sebagai patokan.

ANALISIS VERTIKAL
 PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA
NERACA

2010
2011
Kas dan Setara kas
3.209.559
2.616.214
Piutang usaha
856.450
635.575
Piutang lainnya
143.832
188.544
Persediaan
9.802.455
9.665.749
Pajak dibayar dimuka
43.570
239.594
Total Aset
20.525.123
18.580.361

            Presentase = Angka tahun berjalan : Angka tahun dasar

2010
2011
Kas dan Setara kas
15%
14%
Piutang usaha
4%
3%
Piutang lainnya
1%
1%
Persediaan
47%
52%
Pajak dibayar dimuka
0,21%
1%

PT. GUDANG GARAM (PESAING)
NERACA

2010
2011
Kas dan Setara kas
1.249.249
1.998.567
Piutang usaha
903.739
1.034.795
Piutang lainnya
11.265
26.940
Persediaan
20.174.168
18.897.008
Pajak dibayar dimuka
310.489
197.589
Total Aset
30.741.679
30.738.229
Presentase :

2010
2011
Kas dan Setara kas
4%
6%
Piutang usaha
3%
3%
Piutang lainnya
0,04%
0,08%
Persediaan
65%
61%
Pajak dibayar dimuka
1%
1%

Hasil analisis Vertikal
1.        Kas dan Setara Kas
PT. HMS 2010-2011 mengalami penurunan 1%
PT. GG 2010-2011 mengalami kenaikan 2%
2.        Piutang usaha
PT. HMS 2010-2011 mengalami penurunan 1%
PT. GG 2010-2011 mengalami kondisi tetap
3.        Piutang Lainnya
PT. HMS 2010-2011 mengalami kondisi tetap
PT. GG 2010-2011 mengalami kenaikan 0,04%
4.        Persediaan
PT. HMS 2010-2011 mengalami kenaikan 5%
PT. GG 2010-2011 mengalami penurunan 4%
5.        Pajak dibayar dimuka
PT. HMS 2010-2011 mengalami kenaikan 0,79%
PT. GG 2010-2011 mengalami kondisi tetap
ANALISIS HORIZONTAL  
LAPORAN LABA RUGI
PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA
(dalam jutaan rupiah)

2010
2011
2012
2013
Penjualan bersih
10.381.039
11.708176
15.042.548
17.435.882
Beban pokok penjualan
7.369.085
8.351.278
11.058.619
12.773.974
Laba kotor
3.011.954
3.356.898
4.343.929
4661.908
Beban penjualan
763.634
745.980
761.223
933.648
Beban umum & adm
177.456
172.110
287.598
232.889

Presentase = Perubahan Rupiah : Angka Tahun Dasar x 100

2011
2012
2013
Penjualan Bersih
12%
45%
68%
Beban Pokok Penjualan
13%
50%
73%
Laba Kotor
11%
44%
54%
Beban Penjualan
(2.3%)
(0,03%)
22%
Beban Umum & Adm
(3,0%)
2%
31%

Hasil analisis horizontal PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA
1.        Penjualan bersih
2011-2012 kenaikan sebesar 33%
2012-2013 kenaikan sebesar 23%
Dari kenaikan presentase tersebut, menunjukkan kondisi prestasi kerja perusahaan berupa kinerja yang cukup baik.
2.        Beban pokok penjualan
2011-2012 mengalami kenaikan sebesar 37%
2012-2013 mengalami kenaikan sebesar 23%
3.        Laba kotor
2011-2012 mengalami kenaikan sebesar 3%
2012-2013 mengalami kenaikan sebesar 10%
4.        Beban penjualan
2011-2012 mengalami kenaikan sebesar 2%
2012-2013 mengalami kenaikan sebesar 21,7%
5.        Beban umum & adm
2011-2012 mengalami kenaikan sebesar 5%
2012-2013 mengalami kenaikan sebesar 29%.





























BAB III
PENUTUP

3.1             Simpulan
Dari hasil pembahasan  tentang analisis laporan keuangan, banyak metode yang digunakan dalam analisis laporan keuangan, diantaranya adalah analisis perbandingan laporan keuangan menggunakan analisis vertikal dan analisis horizontal.
Perbedaannya adalah terletak pada periode yang d analisis serta adanya perbandingan dengan perusahaan sejenis. Analisis vertikal hanya membandingkan pos-pos yang ada dalam 1 periode yang sama. Sedangkan untuk analisis horizontal dengan menggunakan perbandingan periode tahun dasar (beberapa periode).




















DAFTAR PUSTAKA




https://blogdeta.blogspot.com/03/analisa-laporan-keuangan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar