BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Laporan
Keuangan
“Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan
pada suatu periode akuntansi yangdapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan”. (Wikipedia)
Laporan
keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan
suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud
memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal serta perolehan
laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga
perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.
Laporan
keuangan yang lengkap meliputi :
a. Neraca
b. Laporan
Laba Rugi Komprehensif
c. Laporan
Perubahan Ekuitas
d. Laporan
Arus Kas
e. Catatan
Atas Laporan Keuangan
Analisis
laporan keuangan adalah Suatu analisa yang dilakukan
untuk melihat kondisi keuangan perusahaan, prestasi kerja dan kinerja
perusahaan di masa lalu sampai saat ini serta prospeknya dimasa datang, yang
akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan.
Manfaat
dari
analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :
a.
Mengidentifikasi
kelemahan dan kekuatan perusahaan dibidang keuangan
b.
Mengetahui
kinerja perusahaan
c.
Membantu dalam
pengawasan perusahaan
d.
Membantu
pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan
e.
Melihat
perkembangan usaha perusahaan selama beberapa waktu
Pengguna
analisis laporan keuangan adalah
a.
Manajemen
b.
Pemegang saham
c.
Kreditur
d.
Supplier
e.
Pemerintah
f.
Karyawan
g.
Konsumen
h.
Masyarakat
Jenis-jenis
Analisis Laporan Keuangan, diantaranya sebagai berikut :
a. Analisis
Vertikal
b. Analisis
Horizontal
c. Analisis
Trend
d.
Analisis Rasio
2.2
Analisis Vertikal
Analisis vertikal adalah Analisa yang membandingkan
pos dalam suatu laporan keuangan dengan pos lainnya yang dijadikan tolak ukur
dalam 1 periode yang sama. Pos dalam laporan keuangan yang lazim
dijadikan tolak ukur adalah penjualan dan total aktiva.
Proses untuk mempelajari data-data keuangan agar
dapat dipahami dengan mudah dengan tujuan untuk :
a.
Mengetahui posisi
keuangan
b.
Hasil operasi
dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data
keuangan serta kecenderungannya
c. Mengetahui
posisi keuangan perusahaan dalam periode suatu periode tertentu
d. Mengetahui
kelemahan-kelemahan perusahaan
e. Mengetahui
langkah-langkah perbaikan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan
f. Menilai
kinerja manajemen
g. Pembanding
dengan perusahaan sejenis tentang apa yang mereka capai
Analisis
Vertikal menitikberatkan pada hubungan financial antar pos – pos laporan keuangan
satu periode. Dalam analisis vertikal terhadap neraca, masing – masing pos
aktiva dinyatakan sebagai persen dari total aktiva. Masing – masing pos
kewajiban dan ekuitas pemilik dinyatakan sebagai persen dari total kewajiban
dan ekuitas pemilik. Dalam analisis vertikal terhadap laporan laba-rugi, masing
– masing pos dinyatakan sebagai persen dari total pendapatan atau penghasilan.
Manfaat
analisis vertikal :
a. Mengetahui
konsentrasi dari aktiva, pasiva dan pendapatannya untuk dapat mengambil kesimpulan
karakteristik dari entitas dan melihat pengaruh apabila terjadi perubahan makro
ekonomi.
b.
Mengetahui
kontribusi masing-masing pos terhadap pos yang dijadikan pembanding/patokan.
Analisis Vertikal pada
Neraca
Menghitung prosentase masing-masing pos yang
signifikan terhadap pembandingnya/kelompoknya. Membandingkan antara satu pos
dengan pos lainnya dalam satu periode laporan keuangan. Dibuat dalam
presentase, dimana salah satu pos pembanding ditetapkan 100% sebagai patokan.
Aktiva Lancar <>
Hutang Lancar, Total Aktiva <> Total Passiva
Dengan menggunakan analisis seperti diatas berguna
untuk :
a.
Menunjukkan
bagian yang paling signifikan
b.
Mengetahui
alasan/hal yang paling penting dari prosentase hasil yang paling besar
Analisis
Vertikal pada Laba-Rugi
a.
Mengatur laporan
laba rugi mempunyai konsistensi hirarki dari pos-posnya
b.
Menghitung
prosentase masing- masing pos biaya yang signifikan terhadap penjualan
c.
Menghitung laba
kotor, keuntungan operasional, laba sebelum pajak dan laba bersih.
Analisis tersebut berguna untuk :
a.
Menunjukkan
bagian yang paling signifikan
b.
Megetahui
alasan/hal yang paling penting dari perubahan prosentase yang paling besar
c.
Mengetahui
alasan/hal atas suatu pos yang telah berubah
d.
Mengetahui
perbandingan antara kenyataan performance perusahaan dengan ekspektasi atas
kinerjanya.
2.3
Analisis Horizontal
Analisis horizontal merupakan analisis
yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Membandingkan
suatu pos dalam laporan keuangan dengan pos yang sama tetapi pada periode yang
berbeda. Dari analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode
yang satu ke periode yang lain.
Perubahan Rupiah =
Angka periode tahun berjalan – angka periode tahun dasar.
Perubahan presentase =
Perubahan rupiah : angka periode tahun dasar x 100
Analisis horizontal dilakukan dengan cara jumlah
setiap akun laporan keuangan tahun berjalan dibandingkan dengan akun yang sama
pada periode sebelumnya untuk mengetahui kenaikan atau penurunan yang terjadi
pada akun tersebut. Kenaikan atau penurunan tersebut dibagi dengan akun periode
sebelumnya dan dikali dengan seratus persen untuk mengetahui persentase
kenaikan atau penurunan pada akun tersebut dan kenaikan atau penurunan jumlah
pos dihitung sebagai persentase kenaikan atau penurunan.
Analisis ini berguna untuk mengetahui trend
pertumbuhan dari masing-masing perkiraan dari waktu ke waktu, sehingga akan
dapat diprediksi arah pertumbuhan bisnis dari entitas tersebut, perhatian
kewajaran perubahan dan perkembangan masing-masing pos serta menganalisa
kewajaran dari laporan keuangan yang ada.
Analisis ini dilakukan dengan cara
membandingkan pos-pos laporan keuangan dalam bebrapa periode. Periode
pembanding ditetapkan 100% sebagai patokan.
ANALISIS VERTIKAL
PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA
NERACA
|
2010
|
2011
|
Kas dan Setara kas
|
3.209.559
|
2.616.214
|
Piutang usaha
|
856.450
|
635.575
|
Piutang lainnya
|
143.832
|
188.544
|
Persediaan
|
9.802.455
|
9.665.749
|
Pajak dibayar dimuka
|
43.570
|
239.594
|
Total Aset
|
20.525.123
|
18.580.361
|
Presentase = Angka tahun berjalan :
Angka tahun dasar
|
2010
|
2011
|
Kas dan Setara kas
|
15%
|
14%
|
Piutang usaha
|
4%
|
3%
|
Piutang lainnya
|
1%
|
1%
|
Persediaan
|
47%
|
52%
|
Pajak dibayar dimuka
|
0,21%
|
1%
|
PT. GUDANG GARAM
(PESAING)
NERACA
|
2010
|
2011
|
Kas dan Setara kas
|
1.249.249
|
1.998.567
|
Piutang usaha
|
903.739
|
1.034.795
|
Piutang lainnya
|
11.265
|
26.940
|
Persediaan
|
20.174.168
|
18.897.008
|
Pajak dibayar dimuka
|
310.489
|
197.589
|
Total Aset
|
30.741.679
|
30.738.229
|
Presentase :
|
2010
|
2011
|
Kas dan Setara kas
|
4%
|
6%
|
Piutang usaha
|
3%
|
3%
|
Piutang lainnya
|
0,04%
|
0,08%
|
Persediaan
|
65%
|
61%
|
Pajak dibayar dimuka
|
1%
|
1%
|
Hasil analisis
Vertikal
1.
Kas dan Setara Kas
PT. HMS 2010-2011
mengalami penurunan 1%
PT. GG 2010-2011
mengalami kenaikan 2%
2.
Piutang usaha
PT. HMS 2010-2011
mengalami penurunan 1%
PT. GG 2010-2011
mengalami kondisi tetap
3.
Piutang Lainnya
PT. HMS 2010-2011
mengalami kondisi tetap
PT. GG 2010-2011
mengalami kenaikan 0,04%
4.
Persediaan
PT. HMS 2010-2011
mengalami kenaikan 5%
PT. GG 2010-2011
mengalami penurunan 4%
5.
Pajak dibayar dimuka
PT. HMS 2010-2011
mengalami kenaikan 0,79%
PT. GG 2010-2011
mengalami kondisi tetap
ANALISIS HORIZONTAL
LAPORAN LABA RUGI
PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA
(dalam jutaan rupiah)
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
Penjualan bersih
|
10.381.039
|
11.708176
|
15.042.548
|
17.435.882
|
Beban pokok
penjualan
|
7.369.085
|
8.351.278
|
11.058.619
|
12.773.974
|
Laba kotor
|
3.011.954
|
3.356.898
|
4.343.929
|
4661.908
|
Beban penjualan
|
763.634
|
745.980
|
761.223
|
933.648
|
Beban umum & adm
|
177.456
|
172.110
|
287.598
|
232.889
|
Presentase = Perubahan
Rupiah : Angka Tahun Dasar x 100
|
2011
|
2012
|
2013
|
Penjualan Bersih
|
12%
|
45%
|
68%
|
Beban Pokok
Penjualan
|
13%
|
50%
|
73%
|
Laba Kotor
|
11%
|
44%
|
54%
|
Beban Penjualan
|
(2.3%)
|
(0,03%)
|
22%
|
Beban Umum & Adm
|
(3,0%)
|
2%
|
31%
|
Hasil analisis horizontal PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA
1.
Penjualan bersih
2011-2012 kenaikan sebesar 33%
2012-2013 kenaikan sebesar 23%
Dari kenaikan presentase tersebut,
menunjukkan kondisi prestasi kerja perusahaan berupa kinerja yang cukup baik.
2.
Beban pokok
penjualan
2011-2012 mengalami kenaikan
sebesar 37%
2012-2013 mengalami kenaikan
sebesar 23%
3.
Laba kotor
2011-2012 mengalami kenaikan
sebesar 3%
2012-2013 mengalami kenaikan
sebesar 10%
4.
Beban penjualan
2011-2012 mengalami kenaikan
sebesar 2%
2012-2013 mengalami kenaikan
sebesar 21,7%
5.
Beban umum &
adm
2011-2012 mengalami kenaikan sebesar
5%
2012-2013 mengalami kenaikan
sebesar 29%.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Dari
hasil pembahasan tentang analisis
laporan keuangan, banyak metode yang digunakan dalam analisis laporan keuangan,
diantaranya adalah analisis perbandingan laporan keuangan menggunakan analisis
vertikal dan analisis horizontal.
Perbedaannya
adalah terletak pada periode yang d analisis serta adanya perbandingan dengan
perusahaan sejenis. Analisis vertikal hanya membandingkan pos-pos yang ada
dalam 1 periode yang sama. Sedangkan untuk analisis horizontal dengan
menggunakan perbandingan periode tahun dasar (beberapa periode).
DAFTAR PUSTAKA
https://blogdeta.blogspot.com/03/analisa-laporan-keuangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar